Restoring Optimism, Rebuilding Confidence

17:07:00

Selama ini, mayoritas media, baik cetak maupun online, kebanyakan menampilkan berita- berita yang kurang baik. Contohnya saja, tindak kriminal yang dilakukan masyarakat, korupsi pejabat negara, bahkan urusan perceraian keluarga selebriti, hingga yang tidak masuk akal seperti penemuan bidadari di pesisir pantai menjadi suguhan di media. Fenomena ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mempengaruhi pola berpikir seseorang. Seseorang yang setiap harinya dicekoki berita- berita negatif cenderung menjadi pribadi yang pesimis dan apatis. Sebelum itu, mari kita cari tahu, mengapa sangat banyak berita negatif di media?

Penelitian menunjukkan, bahwa ternyata otak kita memiliki kecenderungan untuk lebih memperhatikan hal- hal negatif daripada hal- hal  positif. Para peneliti menyebut kecenderungan ini sebagai Negativity Bias. Riset tersebut menunjukkan, bahwa bagian otak kita yang merespon hal negatif bereaksi lebih sensitif dibandingkan bagian otak yang merespon berita positif.



Selain karena faktor ini, media juga berperan besar dalam fenomena ini. Para jurnalis ini seringkali mengalami konflik kepentingan, dimana ia terpaksa mematuhi perintah atasannya untuk menulis berita negatif tentang suatu peristiwa. Akibatnya, para jurnalis terpaksa menulis berita demikian karena takut kehilangan pekerjaannya.

Tetapi, pemberitaan negatif itu sendiri tidak selamanya  ‘Negatif’. Pemberitaan tersebut dapat membuka kesadaran kita, akan isu- isu yang sebelumnya tak kita ketahui di luar sana. Kita sendiri juga perlu mengasah kemampuan analisis kita terhadap segala sesuatu yang ditayangkan di media, atau disebut sebagai Literasi Media’. Literasi Media dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari- hari. Misalnya saat kita membaca koran, menonton televisi, mendengarkan radio atau membaca artikel. Kemudian, kita bisa membandingkan satu berita yang disiarkan oleh beberapa media tersebut, lalu menganalisis perbedaannya. Setelah itu, kita membuat ulang kembali berita tersebut menurut pemahaman kita dan kita pun telah lebih kritis terhadap media, karena menyadari berita itu ada, karena dibuat. Selain itu, kita juga harus lebih pandai dalam memilih berita. Pilihlah berita- berita positif yang membangun, dan yakinlah bahwa masih banyak hal- hal baik di luar sana.






(Judul mengutip dari tagline GNFI, isi artikel dan gambar disadur dari Kok Bisa)

You Might Also Like

0 komentar

AKUN LINE RESMI BHAWARA 8

Friends Added